Beragam isu yang mereka bawa, bermacam hal yang mereka advokasi. Bandung yang dingin di pagi hari dan mulai panas saat siang, seakan akrab sekali dengan mereka. Rengkuhan kota perjuangan, mungkin mendidik mereka untuk selalu sensitif terhadap persoalan rakyat. Sadar, bagaimanapun, Bandung adalah termometer, eh, salah satu barometer perjuangan pergerakan mahasiswa Indonesia, selain Jakarta dan Jogja.
Tak jarang aksi yang dilakukan gabungan, kiri melebur dengan kanan, kanan yang sedikit kiripun kadang bergabung dengan kanan yang cenderung ke tengah. Persoalan rebut-rebutan kader di kampus untuk sementara bisalah dikopromikan untuk sementara, agar hajat rakyat, sampai ada solusinya.
Hubungan dengan aparat kepolisian pun pasang surut. Kadang dorong-dorongan menghasilkan bentrokan yang bikin benjol. Kadang, air minum kemasan dari aparat keamanan akhirnya terminum juga, sekalipun korlap melarangnya.
Eh, itu dulu ya. Ga tau kalau sekarang.
No comments:
Post a Comment