Sunday, April 17, 2016

Francesco Totti dan Fahri Hamzah (II)

Hangat sudah bangku cadangan oleh sang Kapten. Roma memang berhasil menang tempur melawan beberapa tim di serie A, kecuali kalah tiga kali kalah melawan tim besar macam Juventus dan Real Madrid di kandang serta laga tandang pada liga Champion. Spalletti nampaknya belum punya strategi yang mantap melawan tim besar, bahkan lawan Inter di kandang pun harus berakhir imbang, setelah terlebih dahulu tertinggal.

Sang kapten yang berkali-kali dicadangkan, akhirnya sempat meradang, karena diklaim sudah uzur dan menghuni bangku tanpa kesempatan muncul jadi cadangan dengan menit yang sepadan. Bahkan rumor mengatakan sang kapten bermain untuk sebuah tim di MLS, sekalipun diberikan jabatan direktur di klub. Keinginan Totti untuk terus bermain dihalangi dengan rumor tidak diperpanjang kontraknya sebagai pemain.

Wednesday, April 13, 2016

Kaderisasi Surau

Dahulu, anak laki-laki Minang, ketika berusia remaja, sudah tak ada tempat lagi tempatnya diatas rumah orang tuanya. Mereka bermalam di surau dan pulang hanya untuk mengisi perut. Di surau mereka belajar ilmu agama dan hakikat, ilmu beladiri, ilmu tentang dunia. Akibatnya, mereka punya daya tahan yang sangat kuat dan memiliki imunitas ideologis yang bagus ketika merantau. Mereka akan lebih fokus dalam menggapai cita-cita. Sebutlah Hatta, Natsir, Hamka, Tan Malaka, dan lainnya, mereka adalah produk kaderisasi surau.

Sunday, April 10, 2016

TNI dan Penggusuran

TNI pada zaman pak Harto memang sampai ketingkat kecamatan. Kadernya dulu bahkan sampai ketingkat RT. TNI pun masuk ke dalam parlemen. Ikut mengatur hajar masyarakat sipil. Bahkan di sidang-sidang, kalau sudah berlarut-larut, biasa dari fraksi militer akan memberikan secarik kertas kepada anggota dewan dari sipil, dan akhirnya, suara pun jadi bulat.

Sunday, April 3, 2016

Francesco Totii dan Fahri Hamzah

AS Roma hampir dalam dua dekade terakhir diasosiasikan dengan Francesco Totti. Tak pernah terpisahkan. Satu. Totti adalah seorang kapten dan juga pemain kunci klub Ibu Kota Italia ini. Jangan tanyakan loyalitas kapada tim yang dia cintai sedari masih kanak-kanak. Banyak klub-klub besar eropa menginginkannya. Dengan godaan materi dan juga garansi prestasi, Totti masih keukeuh pada kecintaan yang dia yakini sangat murni kepada AS Roma. Real Madrid dan Manchester United juga AC Milan kala itu sangat menginginkan service dari seorang Fantasista macam Totti, banyak gelar juara bisa digenggam olehnya. Tapi, cinta tetaplah cinta. Dia tetap setia.

Tentu, sebagai seorang pesepakbola, usia adalah limit dari segala aktivitasnya. Faktor fisik sudah tentu menjadi penghambat bagi manajemen klub untuk terus menerus memakai jasanya. Di bawah manajemen James Palotta, tarik ulur keinginannya untuk bermain di musim depan masih tanda tanya. Belum keluar kata sepakat. Klub sudah menawarkan jabatan strategis baginya. Tapi, seorang pesepakbola hanya menginginkan terlibat dalam pertandingan, sampai tersiar kabar, dia rela tak perlu dibayar.

Zidane

Malam ini, Barca harus bertekuk lutut kepada Madrid. Tim ibukota ini menghantam tangguhnya Nou Camp. Ada yang salah dengan Barca malam ini. Lini tengah yang selama ini motor serangannya, berhasil dimatikan dengan baik oleh trio Casemiro-Modric-Kroos. Rakitic dan Iniesta seperti kehilangan kapasitas kerjanya, Busquet seakan kurang kompak. Seandainya Arda Turan main lebih awal mungkin akan sedikit berbeda. Supply bola kepada trio MSN kurang kreatif.

Berkali-kali, barisan pertahanan Barca dibikin ketar ketir oleh trio BBC. Puncaknya, ketika Ronaldo menghantam gawang Bravo. Semuanya berhulu kepada taktik si mantan fantasista.