Sunday, May 8, 2016

Memori Pendek Rakyat Indonesia

Kelemahan rakyat Indonesia secara umum adalah memiliki ingatan jangka panjang yang lemah. Mudah terlena dengan kebaikan temporari, sanggup menderita untuk waktu yang lama. Itulah watak bangsa ini. Sehingga, beberapa oknum selalu memamfaatkan kondisi tersebut untuk keuntungan mereka saja, biasanya politisi.


Wajar memang, jika para politisi busuk duduk dibangku parlemen, karena ketika akan mencoblos, masyarakat diberikan selembar pecahan lima puluh ribuan atau seratus ribuan maka sudah bisa dikatakan seratus persen suara sudah milik sang calon yang memberikan sogokan tadi. Praktek ini berjalan dari pemilu ke pemilu, pilkada ke pilkada, seakan tak bisa dihentikan dengan cara baik-baik.

Setelah duduk sang politisi busuk, barulah terasa, tak ada lagi pembelaan untuk rakyat yang memilih tadi, karena dia sibuk balik modal. Lima tahun lamanya, suara tergadaikan dengan uang seratus ribuan. Lalu terjustifikasilah, sang politisi lupa sama rakyat kecil, padahal, dia memberikan uang itu dasarnya adalah bisnis, murni bisnis, jadi jangan dimasukkan ke hati.

Masih banyak politisi yang memiliki jejak rekam yang kurang bagus selama perjalanan di dunia legislasi, tapi jangan heran mereka terpilih lagi. Kenapa? Karena memori rakyat Indonesia ini sangat singkat.


No comments:

Post a Comment