Etnis China diidentikkan dengan non Muslim,
kemudian masyarakat umum yang mayoritas Islam, malah memarginalkan
mereka, meminggirkan mereka, sungguh ini perlakuan yang sarat
pelanggaran HAM, sehingga tak sedikit dari keturunan mereka merasa ada
gap dengan istilah pribumi dan non pribumi, pengen kuliah di PTN malu,
pengen jadi PNS, TNI atau Polri seakan sudah dipastikan tak bisa lolos,
ini adalah perlakuan rasis yang ga ketulungan dari yang katanya pribumi.
Labeling non pribumi pun seakan menghambat langkah dai untuk mendakwahi
mereka, padahal, dulu sekali, agama Islam pun ikut disebar oleh etnis
ini. Laksamana Cheng Ho adalah salah satu contohnya.
Istilah
rasis non pribumi berhasil menyempitkan gerakan mereka, baik sosial
maupun ekonomi, sehingga mereka perlu bekerja lebih keras dan merengkuh
banyak kesuksesan, sehingga banyak sektor bisnis dikuasai oleh mereka,
posisi posisi strategi di perusahaan swasta dikuasai oleh mereka, lalu
kita iri? Padahal kebencian itu, kita, para pribumilah, yang
menanamkannya.
Hentikan segala bentuk kebencian berbasiskan etnis, agar kita lebih mudah membangun negara ini.
nb: tulisan ini bukan dalam rangka mendukung ahok jadi gubernur lagi
apalagi jadi presiden, selama dia masih berkutat dengan kekafirannya.
No comments:
Post a Comment