Sunday, April 17, 2016

Francesco Totti dan Fahri Hamzah (II)

Hangat sudah bangku cadangan oleh sang Kapten. Roma memang berhasil menang tempur melawan beberapa tim di serie A, kecuali kalah tiga kali kalah melawan tim besar macam Juventus dan Real Madrid di kandang serta laga tandang pada liga Champion. Spalletti nampaknya belum punya strategi yang mantap melawan tim besar, bahkan lawan Inter di kandang pun harus berakhir imbang, setelah terlebih dahulu tertinggal.

Sang kapten yang berkali-kali dicadangkan, akhirnya sempat meradang, karena diklaim sudah uzur dan menghuni bangku tanpa kesempatan muncul jadi cadangan dengan menit yang sepadan. Bahkan rumor mengatakan sang kapten bermain untuk sebuah tim di MLS, sekalipun diberikan jabatan direktur di klub. Keinginan Totti untuk terus bermain dihalangi dengan rumor tidak diperpanjang kontraknya sebagai pemain.


Namun bukan kapten namanya jika tidak membuktikan diri. Dari Dua pertandingan terakhir, sang kapten selalu menjadi pemain kunci. Lawan Bologna, AS Roma tertinggal 0-1, kemudian sang kapten muncul dari bangku cadangan dan memberikan umpan mantang kepada Salah. Roma terselamatkan dari kekalahan.

Hari ini, AS Roma nyaris dipermalukan oleh Atalanta setelah sempat unggul 2:0 berkat gol Digne dan si lai Radja Nainggolan, setelah itu berturut-turut D'alesandro dan setelah itu dua goal sang mantan, Marco Boriello membuat tim tuan rumah berbalik unggul. Setelah hampir kehabisan kreatifitas, Spalletti takana kato bana, kalau kata orang Minangkabau, dimasukkanlah sang Kapten. Dengan memamfaatkan kemelut di depan gawang, Totti kembali menyamakan keadaan. Roma kembali diselamatkan dari kekalahan yang memalukan.

Kembali, nasib Totti ini tak jauh berbeda dengan seorang wakil ketua DPR RI yang dipecat partainya, Fahri Hamzah. FH diklaim tak mengikuti arahan partai dan berbuat semaunya. Terkait ucapannya yang dianggap kasar oleh petinggi partai. Serta keinginannya yang besar untuk membubarkan lembaga "malaikat" tak pernah salah KPK.

FH pun meradang, sama halnya Totti, yang melegenda bersama Roma dengan sedikit tropi, Totti mengungkapkan apa yang tidak dia lakukan untuk tim-nya ini, godaan luar biasa dari klub besar macam Real Madrid ditepisnya. Sekarang dia merasa tak dianggap. FH pun manusia, dia pun, saya kira bukan dalam rangka mengklaim, ikutan "manokok" kepada partainya, atas apa yang selama ini dia lakukan. Sangat disayangkan malah, kader kemaren sore sok merendahkan FH. Tindakan "manokok" itu manusiawi. Orang tua pun kalau dibalas tak baik sama anaknya pun akan "manokok".

Seakan mereka lupa, atas apa yang dilakukan FH baru-baru ini. Seperti berjibakunya dia dipersoalan Freeport dan yang terakhir, masalah RUU Tax Amnesty yang menguntungkan para pengusaha besar yang tak bayar pajak. Semuanya menguap. Belum lagi, konstribusinya selama ini kepada partai yang begitu dia sayangi, yang tak perlu saya sebutkan.

Totti nasibnya ditentukan diakhir musim ini bergulir, sedangkan Fahri, palu sudah diketok, dan Fahri pun sudah melawan melalui jalur hukum formal, doakan semoga mendapatkan apa yang dicarinya.

Sebagai penutup, saya jadi teringat dengan orasinya pada muktamar KAMMI tahun 2013 yang memenangkan Andriyans Elqassam sebagai pimpinan PP KAMMI, begini redaksinya kira-kira, "saya bukannya setuju KPK dibubarkan ikhwahfillah sekalian, tapi di negara kita ini, jika ingin 4, antum harus minta 10, saya hanya ingin KPK bekerja profesional dan tidak tebang pilih. Bubarkan KPK hanya slogan politis, agar KPK bekerja serius!!"


Meulaboh, 17 April 2015.

No comments:

Post a Comment