Santer
didengar keterlibatan RI2 dalam pencalonan Anies jadi DKI1, yang hingga saat
ini belum dibantah oleh Gerindra dan PKS. RI1 pun ketika ditanya terkait hal
ini malah tersenyum dan tertawa.
Namun
jika kita perhatikan beberapa peristiwa ke belakang, mungkin jawabannya bisa di
dapat.
Jauh
sebelum Anies mencalonkan diri, RI1 memutuskan reshuffle kabinet dengan
mencopot Anies dari Mendikbud. Lalu apa reaksi Anies? Santai saja. Bahkan RI1
pun tak komen banyak. Padahal, kinerja kawan ini cukup baik. Yang heboh ya
level kecebong saja, Anies beginilah, Anies begitulah.
Skenario
yang diinginkan berjalan cukup bagus. Citra Anies yang terdzolimi,
mirip-miriplah dengan SBY. Ini sudah menjadi modal.
Dan juga
ingat, sebelum Anies naik, RI1 melakukan koordinasi intens dengan Gerindra 1.
Tak mungkinlah hanya hal remeh yang mereka bahas, kalau lah tak proyek, Pilgub
DKI pasti jadi sorotan.
RI1
atau pun RI2, pasti jengah dengan polah Ahok. Karakter Ahok yang suka
menyeret-nyeret ini sungguh sangat berbahaya.
Coba
diingat lagi ketika Ahok disangka korupsi, ucapan yang keluar dari mulutnya
sangat berbahaya. "Akan saya lawan orang satu negara", ini kan ucapan
yang tidak main-main, sungguh membuat suhu politik naik drastis.
Tentu
kita tahu siapa yang dirugikan, siapa lagi kalau bukan RI1. RI1 harus bisa
menyingkirkan Ahok dengan pelan, senyap dan tanpa jejak. Caranya sangat
sederhana. Cari lawan yang sebanding. Dan itu ada di sosok Anies.
Ingat
di putaran pertama, Ahok ga menang telak lho, cuma selisih 4% saja dari Anies.
Itupun karena ada tetua yang tidak solid.
Pokoknya
kemenangan Anies adalah kemenangan yang manis untuk RI1. Sampai tertawanya
sangat lepas. Kenapa lagi kalau bukan karena bahagia.
No comments:
Post a Comment