Indonesia: Natshir Fadhil; Andik Rendika, Manahati Lestusen, Hansamu Yama, Puti Gede; Hendra Bayauw, Adam Alis, Paulo Sitanggang, Ahmad Nufiandani, Ilham Udin; Antoni Putro.
Brunei Darussalam:
Ahsanuddin; Nur Azees, Asnawi Syazni, Khairil Shahme, Suhaimi Salau; Abdul
Khair; Faiz Farhan, Yura Indera; Abang Hazim, Aimmil Rahman; Nur Syazwan.
Pada line-up pemain Indonesia pelatih Aji Santoso
mengistirahatkan beberapa pilar yang bermain cukup cemerlang ketika melawan
Timor Leste, seperti Alfarizi, Evan Dimas dan Muchlis Hadi Ning. Zulfiandi
tidak dimainkan karena terkena kartu merah pada pertandingan pertama. Peran
penyerang digantikan oleh Antoni Putro. Menariknya, pelatih mempercayai posisi
bek setral kepada pemain serba bisa sang kapten Manahati Lestusen. Nufiandani
menggantikan peran Evan Dimas yang mengalami cedera pada bahunya di lini tengah.
Indonesia memakai skema 4-2-3-1, sedangkan Brunei
menggunakan patron 4-5-1.
Pada menit-menit awal Indonesia langsung tampil menekan. Tak
tanggung-tanggung, Indonesia mendapatan 3 tendangan penjuru pada 3 menit
pertama. Tapi sayang sekali belum menghasilkan gol untuk Indonesia. Sebuah
skema serangan balik dari dari Brunei membuat kartu kuning untuk Hansamu Yama
pada menit ke-4 karena melanggar pemain Brunei pada kotak duabelas pas, dan
Brunei Darussalam pun mendapatkan hadiah penalti, saying sekali peluang
tersebut tak dapat dikonversi jadi gol, tendangan pemain pada sisi kiri gawang berhasil
ditepis oleh kiper Natsir Fadhil.
Brunei Darussalam begitu disiplin menjaga area pertahanan
mereka. Beberapa kali mekanisme penyerangan yang dilakukan oleh pemain
Indonesia yang dimotori oleh trio lini tengah Adam Malis, Nufiandani dan Paolo
Sitanggang, berhasil mereka patahkan. Sesekali Brunei Darussalam melakukan
serangan balik, tapi sayang belum menghasilkan gol, karena sudah dimentahkan
oleh pemain belakang Indonesia. Taktik “parkir bus”yang dimainkan oleh Brunei
masih sangat efektif meredam serangan dari Indonesia.
Serangan Indonesia sudah dilakukan dengan berbagai macam
variasi, namun sayang, penyelesaian akhir masih menjadi masalah. Sehingga skor
kaca mata bertahan sampai babak pertama usai.
Belum ada pergantian pemain pada awal babak kedua. Strategi “parkir
bus” Brunei Darussalam belum berhasil dibobol. Beberapa pemain Brunei kelihatan
mencoba mengulur-ulur waktu dengan jatuh tanpa pelanggaran yang keras.
Untuk menambah daya gedor lini depan Indonesia, Aji Santoso
mengganti Hendra Bayau digantikan oleh Mukhlis Hadining dan Ilham Udin digantikan
Oleh Wawan pada menit 61.
Akhirnya, Indonesia berhasil memecahkan kebuntuan pada menit
ke - 70 melalui pemamfaatan kemelut di depan gawang oleh Ahmad Nufiandani.
Kemudian pundi-pundi gol Indonesia bertambah pada menit ke - 88 melalui
sundulan Muchlis Hadining yang memamfaatkan umpan silang dari Antoni Putro.
Antoni Putro digantikan oleh Safri pada menit ke – 93.
Indonesia berhasil mengamankan 3 poin dari pertadingan
melawan Brunei Darussalam dengan kemenangan 2 : 0. Namun kemenangan ini belum
bisa menggaransi Indonesia untuk lolos ke Piala AFC U-23.
No comments:
Post a Comment