Friday, March 20, 2015

Ahok: Pemimpin Kasar Nan Bersih (???)





Sungguh menarik menarik fenomena Ahok saat ini. Gubernur bernama lengkap Basuki Tjahaya Purnama sedang naik daun di dalam banyak pemberitaan media massa di Indonesia, popularitasnya bisa jadi mengalahkan pemimpin republik ini Ir. Joko Widodo. Sehingga ada dengungan menjadikan beliau salah satu kandidat presiden pengganti Ir. Joko Widodo nantinya di 2019.



Ahok, begitu beliau dikenal, terkenal dengan pola komunikasi yang tanpa basa-basi. Dia sangat dermawan dalam mengeluarkan kata-kata yang bisa dibilang cukup kasar, seperti: "tai", "bangsat", "nenek lu", "bajingan", "bego", "brengsek" dan lainnya jika sudah terpancing emosinya. Apalagi terakhir kisruh APBD Prov. DKI Jakarta yang sedang dipertikaikan dengan DPRD provinsi tersebut.

Masyarakat terbelah dalam menanggapi sikap Ahok, ada yang mendukung, ada pula yang menentang. Bagi para pendukungnya, Ahok ini adalah sosok yang bersih, sekalipun defenisi bersih ini masih dipertanyakan oleh pendukungnya sendiri, karena Kemendagri pun mencoret beberapa item yang diajukan oleh Ahok, seperti mesin Tik dan pengadaan baju PNS yang nilainya bombastis.

Bahkan kelompok itu menyempitkan nalarnya dengan membagi 2 tipe pemimpin, yaitu pertama, pemimpin yang kasar tapi tidak korupsi dan selanjutnya, pemimpin santun tapi korupsi. Ini adalah sebuah kesalahan fatal dalam berpikir.

Padahal jika mau berpikir lebih kritis, pada gambar di atas dijelaskan ada 4 kuadran tipe pemimpin. Pada kuadran I dijelaskan pemimpin yang santun dan bersih, kuadran II, pemimpin yang santun tapi korupsi, kuadran III, pemimpin yang kasar dan korupsi, dan terakhir pada kuadran IV adalah pemimpin yang kasar tapi bersih.

Kita harus banyak-banyak berpikir dibalik maksud dari makian Ahok, cerita apa yang sedang beliau sembunyikan?

2 comments:

  1. tapi kok banyak yg dukung ahok ya ?

    ada2 aja org sebagian org jakarta tuh

    ReplyDelete
  2. saya kira yang dukung itu ga seberapa, cuma mereka punya gadget, jadi seakan-akan banyak,

    ReplyDelete